Tampaknya restoran yang berdiri tahun 2007 ini tidak perlu pramusaji lagi. Pasalnya, hampir semua pelayanan dilakukan dengan mesin. Mau pesan makanan dan minuman? Tinggal pilih saja di layar sentuh. Pesanan pun akan meluncur lewat rel, seperti naik roller coaster mini. Woosshh!
Di Jerman, tepatnya di Nuremberg, ada restoran canggih bernama ''s Baggers'. Dari luar mungkin bangunannya terlihat biasa saja, malah terlihat mirip sekolah yang dindingnya dicat warna kuning dengan pintu dan jendela warna merah dan biru. Namun, di samping gedung terdapat rel-rel baja yang melingkar vertikal. Pemandangan inilah yang akan mengantar pengunjung ke dalam ruangan yang menakjubkan.
Wow, ketika di dalam, Anda akan merasa seperti di taman ria! Setiap meja bundar tersambung dengan rel-rel baja melingkar seperti yang terlihat di luar. Anda seperti melihat belasan roller coaster kecil. Interiornya sendiri didominasi dengan warna cerah seperti kuning dan merah serta sedikit unsur kayu dan perak dari baja. Ada pula area makan luar ruang yang lebih kental nuansa theme parknya.
Di setiap meja terdapat 2-3 layar sentuh. Untuk apa? Selain untuk melihat daftar menu dan memesan makanan, teknologi ini juga berguna untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai menu yang tersedia. Misalnya, berapa lama lagi makanan akan sampai, supplier mana saja yang bekerja sama dengan restoran ini, menu yang banyak dipesan tamu lain, serta kritik dan saran. Anda juga bisa merekomendasikan restoran ini lewat e-mail dan SMS.
Sambil menunggu pesanan, Anda bisa mengotak-atik fitur-fitur menarik di layar sentuh. Namun, jangan keasyikan. Pasalnya, Anda wajib menyaksikan canggihnya proses pesanan sampai ke tangan Anda dengan bantuan gravitasi.
Dari pangkal rel, sebuah panci stainless steel bertutup akan meluncur turun hingga ujung bawah rel. Panci tersebut lalu turun ke meja sebelah atas yang bisa diputar untuk mempermudah mengambil makanan. Di tutup panci tertempel stiker yang menjelaskan makanan apa yang ada di dalamnya. Bahkan, untuk beberapa menu, terdapat kembang api tersisip di lubang panci untuk membuat suasana makan semakin meriah.
Anda tinggal mengambil panci, letakkan di meja bawah, buka tali elastis dan penutup panci, lalu santap. Tidak mau makan langsung dari panci? Tenang, piring, gelas, dan berbagai peralatan makan tersedia di setiap meja.
Minuman juga dapat meluncur lewat rel baja tersebut, namun hanya yang berbentuk botol. Kopi dan teh akan disajikan secara manual. Jika makanan dan minuman sudah diambil, putar terus mejanya hingga alat pengait jatuh ke wadah penampung. Nantinya alat tersebut akan diambil dan dipergunakan kembali.
Bagaimana bentuk makanan setelah melewati perosotan baja tersebut? Jika Anda pikir wujudnya akan jadi tak karuan, Anda salah. Nyatanya, tampilannya masih menggugah selera meski tak terlalu banyak garnish, sama saja seperti diletakkan di piring biasa.
Sebanyak 12 orang koki beraksi di dapur yang terletak di lantai teratas. Di sinilah hidangan ala Franconia yang berkualitas tinggi disiapkan. Bahan yang digunakan segar, organik, dan berasal dari perkebunan setempat. Para chef menghasilkan makanan lezat, namun rendah lemak, rendah kalori, dan bebas kolesterol. Tidak ada bahan tambahan seperti pengawet, perasa buatan, atau MSG yang dicampurkan dalam masakan.
Ada menu baru tiap minggu. Salah satu menu yang paling populer adalah Fränkische Kanneloni(pancake tertutup isi daging cincang dan irisan kol atau sauerkraut) serta 's Baggers-Weldkuldurerbe (rump steak organik yang diawetkan dengan mustard dan lobak serta diberi keju gorgonzola). Ada pula appetizer berupa salad dan dessert spaghetti ice cream. Minumannya pun tersedia yang organik, seperti limun Bionade, bir Neumarkter Lammsbräu, serta wine lokal.
Michael Mack, sang pendiri restoran, telah mematenkan sistem rel gravitasi tersebut. Metode ini diklaim dapat menghemat biaya sumber daya manusia. Pengunjung pun tak perlu memberikan tip kepada pramusaji. Namun, tetap ada beberapa pelayan yang mengambil piring kotor dan membantu pelanggan yang bingung menggunakan layar sentuh.
Bagaimana dengan harganya? Makanan standar dihargai 8 euro (Rp 93 ribu), sementara makanan sampingan rata-rata 3 euro (Rp 35 ribu) per porsi. Total harga yang harus dibayar untuk tiga orang dewasa dan dua anak sekitar 65 euro (Rp 755 ribu).
Karena restoran ini sangat ramai dibooking, Anda diberi waktu 90 menit untuk menyelesaikan makan. Rasanya makan jadi terburu-buru karena waktu di layar sentuh di depan Anda terus berjalan.
Di Jerman, tepatnya di Nuremberg, ada restoran canggih bernama ''s Baggers'. Dari luar mungkin bangunannya terlihat biasa saja, malah terlihat mirip sekolah yang dindingnya dicat warna kuning dengan pintu dan jendela warna merah dan biru. Namun, di samping gedung terdapat rel-rel baja yang melingkar vertikal. Pemandangan inilah yang akan mengantar pengunjung ke dalam ruangan yang menakjubkan.
Wow, ketika di dalam, Anda akan merasa seperti di taman ria! Setiap meja bundar tersambung dengan rel-rel baja melingkar seperti yang terlihat di luar. Anda seperti melihat belasan roller coaster kecil. Interiornya sendiri didominasi dengan warna cerah seperti kuning dan merah serta sedikit unsur kayu dan perak dari baja. Ada pula area makan luar ruang yang lebih kental nuansa theme parknya.
Di setiap meja terdapat 2-3 layar sentuh. Untuk apa? Selain untuk melihat daftar menu dan memesan makanan, teknologi ini juga berguna untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai menu yang tersedia. Misalnya, berapa lama lagi makanan akan sampai, supplier mana saja yang bekerja sama dengan restoran ini, menu yang banyak dipesan tamu lain, serta kritik dan saran. Anda juga bisa merekomendasikan restoran ini lewat e-mail dan SMS.
Sambil menunggu pesanan, Anda bisa mengotak-atik fitur-fitur menarik di layar sentuh. Namun, jangan keasyikan. Pasalnya, Anda wajib menyaksikan canggihnya proses pesanan sampai ke tangan Anda dengan bantuan gravitasi.
Dari pangkal rel, sebuah panci stainless steel bertutup akan meluncur turun hingga ujung bawah rel. Panci tersebut lalu turun ke meja sebelah atas yang bisa diputar untuk mempermudah mengambil makanan. Di tutup panci tertempel stiker yang menjelaskan makanan apa yang ada di dalamnya. Bahkan, untuk beberapa menu, terdapat kembang api tersisip di lubang panci untuk membuat suasana makan semakin meriah.
Anda tinggal mengambil panci, letakkan di meja bawah, buka tali elastis dan penutup panci, lalu santap. Tidak mau makan langsung dari panci? Tenang, piring, gelas, dan berbagai peralatan makan tersedia di setiap meja.
Minuman juga dapat meluncur lewat rel baja tersebut, namun hanya yang berbentuk botol. Kopi dan teh akan disajikan secara manual. Jika makanan dan minuman sudah diambil, putar terus mejanya hingga alat pengait jatuh ke wadah penampung. Nantinya alat tersebut akan diambil dan dipergunakan kembali.
Bagaimana bentuk makanan setelah melewati perosotan baja tersebut? Jika Anda pikir wujudnya akan jadi tak karuan, Anda salah. Nyatanya, tampilannya masih menggugah selera meski tak terlalu banyak garnish, sama saja seperti diletakkan di piring biasa.
Sebanyak 12 orang koki beraksi di dapur yang terletak di lantai teratas. Di sinilah hidangan ala Franconia yang berkualitas tinggi disiapkan. Bahan yang digunakan segar, organik, dan berasal dari perkebunan setempat. Para chef menghasilkan makanan lezat, namun rendah lemak, rendah kalori, dan bebas kolesterol. Tidak ada bahan tambahan seperti pengawet, perasa buatan, atau MSG yang dicampurkan dalam masakan.
Ada menu baru tiap minggu. Salah satu menu yang paling populer adalah Fränkische Kanneloni(pancake tertutup isi daging cincang dan irisan kol atau sauerkraut) serta 's Baggers-Weldkuldurerbe (rump steak organik yang diawetkan dengan mustard dan lobak serta diberi keju gorgonzola). Ada pula appetizer berupa salad dan dessert spaghetti ice cream. Minumannya pun tersedia yang organik, seperti limun Bionade, bir Neumarkter Lammsbräu, serta wine lokal.
Michael Mack, sang pendiri restoran, telah mematenkan sistem rel gravitasi tersebut. Metode ini diklaim dapat menghemat biaya sumber daya manusia. Pengunjung pun tak perlu memberikan tip kepada pramusaji. Namun, tetap ada beberapa pelayan yang mengambil piring kotor dan membantu pelanggan yang bingung menggunakan layar sentuh.
Bagaimana dengan harganya? Makanan standar dihargai 8 euro (Rp 93 ribu), sementara makanan sampingan rata-rata 3 euro (Rp 35 ribu) per porsi. Total harga yang harus dibayar untuk tiga orang dewasa dan dua anak sekitar 65 euro (Rp 755 ribu).
Karena restoran ini sangat ramai dibooking, Anda diberi waktu 90 menit untuk menyelesaikan makan. Rasanya makan jadi terburu-buru karena waktu di layar sentuh di depan Anda terus berjalan.