majalah online - Kejadian aneh bin ajaibmenimpa sebuah bus Pahala Kencana tujuan Jakarta-Madura dan truk beton Jaya Mix. Seperti masuk sebuah mesin waktu, kedua kendaraan besar tersebut secara tiba-tiba berada di sebuah hutan jati gelap gulita di kawasan Blora, Jawa Tengah dalam waktu sekejap.
Awalnya bus Pahala Kencana dan truk beton melintas di jalur pantura tepatnya di jalur Juwana-Rembang,Kamis(22/6/2012) dini hari. Karena situasi macet sang sopir mencoba mencari jalur alternatif. Akan tetapi sesampainya di jalur Jaken, atau Kabupaten Pati wilayah paling selatan, sopir merasa sudah berada di jalur pantura, namun justru mengarah ke Kabupaten Blora.
Ketika melintas, memang lajur yang dilalui adalah jalan desa, mendadak mereka masuk ke hutan Gadogan di desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Wilayah ini dikenal sebagai perbukitan hutan jati. Anehnya, saat mau mendahului truk beton yang berada di depannya, kernet mencoba menahan sopir, agar truk naik dulu ke jalan yang menanjak, setelah truk bisa naik, bus mencoba naik, namun ban belakang selip dan mundur, kemudian terdengar suara benturan, kernet seketika turun dan mencoba mengecek, setelah dicek dengan sopir, mesin seketika mati, saat sopir mengecek body bus, seketika kaget, karena dia melihat pohon jati dan setelah memutar dia berada di tengah-tengah hutan, dia mulai tersadar jam 02.30 WIB dini hari dan kernet mencoba membangunkan penumpang yang berjumlah 33 orang.
Sekitar pukul 06.30 WIB kru mencoba mencari pemukiman warga dan meminta tolong, kemudian dari warga lapor lurah setempat. Namun apa boleh buat,mobil patroli tidak bisa masuk ke TKP karena jalan setapak yang menuju ke TKP, sekitar hampir 5 jam bus dan truk terdampar disana.
Mekanik Pahala Kencana asal Kudus juga kaget melihat lokasi busnya, sekitar jam 5 sore bus baru bisa dikeluarkan dengan cara memotong sebagian pohon dan memapras tanah agar jalur lebar bisa dilewati bus dan truk,18.35 WIB armada bus bisa keluar semua dan dibawa ke jalan desa.
Ketika dikonfirmasi soal peristiwa langka tersebut, Anggota Sektor Pelayanan Masyarakat Polsek Todanan, Blora, Jawa Tengah, Briptu Suwignyo membenarkan adanya kejadian itu. Suwignyo juga merasa keheranan karena tidak ada sedikitpun body bus dan truk yang lecet terkena ranting-ranting pohon di jalur setapak hutan jati tersebut.
"Ini memang kejadian aneh, tapi nyata. Wong, bus dan tronton itu lagi melaju di jalan raya, tiba- tiba ada di hutan. Dan, anehnya lagi, gak ada body bus maupun truk yang tergores. Padahal, kendaraan itu di antara rerimbunan pohon," tutur Anggota Sektor Pelayanan Masyarakat Polsek Todanan, Blora, Jawa Tengah, Briptu Suwignyo kepada Tribunnews, Minggu (24/6/2012).
Logikanya, kata Briptu Suwignyo body bus truk tergores ranting-ranting atau tumbuh-tubuhan belukar apabila memang sengaja mengambil rute jalan setapak tersebut.
"Ranting pohon yang menjepit bus besar-besar. Untuk mengeluarkan bus dan tronton itu, kami bersama warga perlu membabati dan menguruk jalan, karena haru melalui persawahan,"katanya.
Pihak PO Bus Pahala Kencana ketika dikonfirmasi mengenai kabar tersebut belum mau memberikan informasi mengenai detail bus yang dibawa sopir menuju Madura. Dengan alasan hari libur, petugas pelayanan Pahala Kencana meminta mengkonfirmasi hal itu Senin(25/6/2012)
Awalnya bus Pahala Kencana dan truk beton melintas di jalur pantura tepatnya di jalur Juwana-Rembang,Kamis(22/6/2012) dini hari. Karena situasi macet sang sopir mencoba mencari jalur alternatif. Akan tetapi sesampainya di jalur Jaken, atau Kabupaten Pati wilayah paling selatan, sopir merasa sudah berada di jalur pantura, namun justru mengarah ke Kabupaten Blora.
Ketika melintas, memang lajur yang dilalui adalah jalan desa, mendadak mereka masuk ke hutan Gadogan di desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Wilayah ini dikenal sebagai perbukitan hutan jati. Anehnya, saat mau mendahului truk beton yang berada di depannya, kernet mencoba menahan sopir, agar truk naik dulu ke jalan yang menanjak, setelah truk bisa naik, bus mencoba naik, namun ban belakang selip dan mundur, kemudian terdengar suara benturan, kernet seketika turun dan mencoba mengecek, setelah dicek dengan sopir, mesin seketika mati, saat sopir mengecek body bus, seketika kaget, karena dia melihat pohon jati dan setelah memutar dia berada di tengah-tengah hutan, dia mulai tersadar jam 02.30 WIB dini hari dan kernet mencoba membangunkan penumpang yang berjumlah 33 orang.
Sekitar pukul 06.30 WIB kru mencoba mencari pemukiman warga dan meminta tolong, kemudian dari warga lapor lurah setempat. Namun apa boleh buat,mobil patroli tidak bisa masuk ke TKP karena jalan setapak yang menuju ke TKP, sekitar hampir 5 jam bus dan truk terdampar disana.
Mekanik Pahala Kencana asal Kudus juga kaget melihat lokasi busnya, sekitar jam 5 sore bus baru bisa dikeluarkan dengan cara memotong sebagian pohon dan memapras tanah agar jalur lebar bisa dilewati bus dan truk,18.35 WIB armada bus bisa keluar semua dan dibawa ke jalan desa.
Ketika dikonfirmasi soal peristiwa langka tersebut, Anggota Sektor Pelayanan Masyarakat Polsek Todanan, Blora, Jawa Tengah, Briptu Suwignyo membenarkan adanya kejadian itu. Suwignyo juga merasa keheranan karena tidak ada sedikitpun body bus dan truk yang lecet terkena ranting-ranting pohon di jalur setapak hutan jati tersebut.
"Ini memang kejadian aneh, tapi nyata. Wong, bus dan tronton itu lagi melaju di jalan raya, tiba- tiba ada di hutan. Dan, anehnya lagi, gak ada body bus maupun truk yang tergores. Padahal, kendaraan itu di antara rerimbunan pohon," tutur Anggota Sektor Pelayanan Masyarakat Polsek Todanan, Blora, Jawa Tengah, Briptu Suwignyo kepada Tribunnews, Minggu (24/6/2012).
Logikanya, kata Briptu Suwignyo body bus truk tergores ranting-ranting atau tumbuh-tubuhan belukar apabila memang sengaja mengambil rute jalan setapak tersebut.
"Ranting pohon yang menjepit bus besar-besar. Untuk mengeluarkan bus dan tronton itu, kami bersama warga perlu membabati dan menguruk jalan, karena haru melalui persawahan,"katanya.
Pihak PO Bus Pahala Kencana ketika dikonfirmasi mengenai kabar tersebut belum mau memberikan informasi mengenai detail bus yang dibawa sopir menuju Madura. Dengan alasan hari libur, petugas pelayanan Pahala Kencana meminta mengkonfirmasi hal itu Senin(25/6/2012)