Kedua mumi tersebut bernama Winmontok Mabel di Desa Jiwika dan mumi Werapak Elosak di Desa Aikima. Kini, mumi kepala suku yang dapat disaksikan masyarakat luar bertambah menjadi tiga dengan adanya Mumi Aloka Hubi di Desa Araboda Kampung Bauntagima Distrik Assologaima Kabupaten Jayawijaya. Mumi ini diperkirakan berusia 350 tahun.
Selama ini mumi-mumi tersebut dikeramatkan keluarga dan keturunannya, sehingga tidak diijinkan untuk dikunjungi atau dipamerkan kepada masyarakat umum. Mumi tersebut diletakan dalam bungkusan kawat khas lalu ditempatkan dekat dengan perapian guna menjaga kehangatan dan serangan hama tikus yang telah menggerogoti sebagian tubuh mumi tersebut.
Kondisi Mumi Aoluka Hubi saat ini, kulit wajah dan badannya masih utuh. Hanya sebagian aki dan sudah rusak karena dimakan rayap.
Menurut keterangan warga setempat, Kepala Suku Perang Alouka Hubi Rela mengorbankan dirinya saat wafat agar dikeringkan dan dijadikan mumi. Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan suku yang berada di Lembah Baliem Wamena yang saat itu tergenang banjir.