Majalah online - Mobil listrik yang dibuat di Depok siap diperkenalkan ke publik Agustus mendatang. Dasep Ahmadi, sang perancang mobil listrik itu, menyebutkan mobil rakitannya akan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan di Bandung. "Pemberian nama juga akan dilakukan di sana," kata dia di Balai Kota Depok, Jumat, 13 Juli 2012.
Direktur Utama PT Sarimas Ahmadi Pratama itu mengatakan perakitan mobil yang dibiayai oleh Kementerian BUMN melalui Perusahaan Listrik Negara itu sangat efisien. Untuk tiga unit mobil listrik itu, dirinya hanya didanai Rp 1,5 miliar. “Sekarang baru tiga mobil,” katanya.
Menurut alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, dirinya memang sudah lama melakukan riset tentang mobil. Namun, sekitar empat bulan lalu, Menteri Dahlan berkunjung ke tempatnya untuk melihat perakitan mobil listrik itu. “Beliau meminta supaya mobil listrik itu cepat direalisasikan,” katanya.
Mobil ini bertenaga baterai Lithium Ion 21 kWh yang disimpan di belakang kursi mobil. Baterai ini bisa diisi ulang bila habis. Sementara untuk lampu dan lainnya, terdapat lima baterai yang ada di bagasi depan. Colokan pengisi baterai posisinya sama dengan tempat pengisian bensin. “Orang yang beli nanti harus punya tempat cas khusus,” kata Dasep.
Menurut Dasep, satu kali mengisi bahan bakar listrik, mobil tersebut bisa menempuh perjalanan 150 kilometer. Kecepatan rata-ratanya 120-130 kilometer per jam. “Awal tahun 2013, mobil ini sudah selesai disempurnakan,” katanya.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma’il hari ini mencoba mobil tersebut, dari tempat perakitan mobil itu di Jalan Kampung Sawah RT 02/01, Kelurahan Jatimulya, Cilodong, Depok, sampai di Balai Kota Depok. “Hari ini kita mencoba apakah bisa atau tidak untuk dipakai,” kata Nur Mahmudi.
Menurut Nur Mahmudi, secara struktur dan stabilitasnya, mobil tersebut sudah bagus. Namun mobil tersebut belum dilengakpi AC. Yang paling penting, kata Nur Mahmudi, mobil tersebut ramah lingkungan dan anti-getaran. “Ini tidak terlalu rumit untuk konstruksi mesinnya,” katanya.
Direktur Utama PT Sarimas Ahmadi Pratama itu mengatakan perakitan mobil yang dibiayai oleh Kementerian BUMN melalui Perusahaan Listrik Negara itu sangat efisien. Untuk tiga unit mobil listrik itu, dirinya hanya didanai Rp 1,5 miliar. “Sekarang baru tiga mobil,” katanya.
Menurut alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, dirinya memang sudah lama melakukan riset tentang mobil. Namun, sekitar empat bulan lalu, Menteri Dahlan berkunjung ke tempatnya untuk melihat perakitan mobil listrik itu. “Beliau meminta supaya mobil listrik itu cepat direalisasikan,” katanya.
Mobil ini bertenaga baterai Lithium Ion 21 kWh yang disimpan di belakang kursi mobil. Baterai ini bisa diisi ulang bila habis. Sementara untuk lampu dan lainnya, terdapat lima baterai yang ada di bagasi depan. Colokan pengisi baterai posisinya sama dengan tempat pengisian bensin. “Orang yang beli nanti harus punya tempat cas khusus,” kata Dasep.
Menurut Dasep, satu kali mengisi bahan bakar listrik, mobil tersebut bisa menempuh perjalanan 150 kilometer. Kecepatan rata-ratanya 120-130 kilometer per jam. “Awal tahun 2013, mobil ini sudah selesai disempurnakan,” katanya.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma’il hari ini mencoba mobil tersebut, dari tempat perakitan mobil itu di Jalan Kampung Sawah RT 02/01, Kelurahan Jatimulya, Cilodong, Depok, sampai di Balai Kota Depok. “Hari ini kita mencoba apakah bisa atau tidak untuk dipakai,” kata Nur Mahmudi.
Menurut Nur Mahmudi, secara struktur dan stabilitasnya, mobil tersebut sudah bagus. Namun mobil tersebut belum dilengakpi AC. Yang paling penting, kata Nur Mahmudi, mobil tersebut ramah lingkungan dan anti-getaran. “Ini tidak terlalu rumit untuk konstruksi mesinnya,” katanya.