Manchester City memastikan diri menjadi juara Liga Utama Inggris musim ini setelah mengalahkan Queen Park Ranger 3-2 dalam pertandingan kandang, Minggu malam.
City memenangkan pertandingan penentuan berkat gol dramatis Aguiro pada menit-menit pertambahan waktu, sementara rival beratnya Manchester United hanya menang 1-0 atas Sunderland.
Dengan kemenangan itu, City berarti unggul selisih gol atas Manchester United dalam perebutan poin di pertandingan terakhir mereka yang menghasilkan poin sama 89.
Bermain di kandang, Stadion Etihad, City membuat pendukungnya bersorak gembira ketika Pablo Zabaleta mencetak gol pada menit 39 berkat kerja sama kompak dengan David Silva.
Gol Zabaleta membuat City unggul 1-0 hingga babak pertama berakhir.
Kedudukan itu membuat para pendukung dua raksasa Liga Inggris menunggu dengan harap-harap cemas, lantaran Manchester United juga sementara unggul 1-0 atas Sunderland pada babak pertama.
Memasuki babak kedua, QPR justru mengejutkan pendukung City, saat Djibril Cisse pada menit ke 48 mampu mengubah kedudukan menjadi 1-1 melalui golnya yang memanfaatkan bola liar sundulan pemain belakang City, Joleon Lescott.
Di tengah posisi imbang, QPR harus kehilangan satu pemainnya, Joey Barton, yang mendapatkan kartu merah setelah melanggar Carlos Tevez.
Namun rupanya, bermain dengan 10 pemain tidak membuat QPR lemah. Pada menit 66, gol Jamie Mackie justru membalikkan keadaan, QPR unggul 2-1.
Tertinggal 2-1 membuat pendukung City diselimuti kecemasan, terutama saat pertandingan memasuki menit ke-90.
Ketika harapan pendukung City menipis, secara mengejutkan Edizn Dzeko mampu menyamakan kedudukan melalui golnya pada satu menit pertama injury time.
Gelar juara rupanya sudah menjadi takdir City, dan keberuntungan tidak berpihak pada rival sekotanya, Manchester United, ketika secara dratis di menit-menit akhir Sergio Kun Aguero membuat City menang 3-2.
Dengan kemenangan 3-2, lagi-lagi Aguero menjadi penyelamat, City berhak menjadi jawara Liga Utama Inggris musim ini.
Tidak kuasa menahan gembira, para pendukung City berlari ke lapangan menyambut juara mereka, sebelum upacara perayaan yang sebenarnya dimulai.
City sukses menangkat tropi setelah para pemainnya berganti kostum tanpa nama mereka di punggung, yang ada hanya tulisan "Champion".
Susunan pemain:
Manchester City: Joe Hart, Vincent Kompany, Pablo Zabaleta, Joleon Lescott, Gaël Clichy, Gareth Barry, Samir Nasri, David Silva, Yaya Touré, Sergio Agüero, Carlos Tévez
Cadangan: Micah Richards, Nigel de Jong, Mario Balotelli, Costel Pantilimon, James Milner, Edin Dzeko, Aleksandar Kolarov
QPR: Patrick Kenny, Clint Hill, Taye Taiwo, Anton Ferdinand, Nedum Onuoha, Shaun Derry, Jamie Mackie, Joey Barton, Shaun Wright-Phillips, Djibril Cissé, Bobby Zamora
Cadangan: Ákos Buzsáky, DJ Campbell, Adel Taarabt, Jay Bothroyd, Radek Cerny, Armand Traore, Daniel Gabbidon.
City memenangkan pertandingan penentuan berkat gol dramatis Aguiro pada menit-menit pertambahan waktu, sementara rival beratnya Manchester United hanya menang 1-0 atas Sunderland.
Dengan kemenangan itu, City berarti unggul selisih gol atas Manchester United dalam perebutan poin di pertandingan terakhir mereka yang menghasilkan poin sama 89.
Bermain di kandang, Stadion Etihad, City membuat pendukungnya bersorak gembira ketika Pablo Zabaleta mencetak gol pada menit 39 berkat kerja sama kompak dengan David Silva.
Gol Zabaleta membuat City unggul 1-0 hingga babak pertama berakhir.
Kedudukan itu membuat para pendukung dua raksasa Liga Inggris menunggu dengan harap-harap cemas, lantaran Manchester United juga sementara unggul 1-0 atas Sunderland pada babak pertama.
Memasuki babak kedua, QPR justru mengejutkan pendukung City, saat Djibril Cisse pada menit ke 48 mampu mengubah kedudukan menjadi 1-1 melalui golnya yang memanfaatkan bola liar sundulan pemain belakang City, Joleon Lescott.
Di tengah posisi imbang, QPR harus kehilangan satu pemainnya, Joey Barton, yang mendapatkan kartu merah setelah melanggar Carlos Tevez.
Namun rupanya, bermain dengan 10 pemain tidak membuat QPR lemah. Pada menit 66, gol Jamie Mackie justru membalikkan keadaan, QPR unggul 2-1.
Tertinggal 2-1 membuat pendukung City diselimuti kecemasan, terutama saat pertandingan memasuki menit ke-90.
Ketika harapan pendukung City menipis, secara mengejutkan Edizn Dzeko mampu menyamakan kedudukan melalui golnya pada satu menit pertama injury time.
Gelar juara rupanya sudah menjadi takdir City, dan keberuntungan tidak berpihak pada rival sekotanya, Manchester United, ketika secara dratis di menit-menit akhir Sergio Kun Aguero membuat City menang 3-2.
Dengan kemenangan 3-2, lagi-lagi Aguero menjadi penyelamat, City berhak menjadi jawara Liga Utama Inggris musim ini.
Tidak kuasa menahan gembira, para pendukung City berlari ke lapangan menyambut juara mereka, sebelum upacara perayaan yang sebenarnya dimulai.
City sukses menangkat tropi setelah para pemainnya berganti kostum tanpa nama mereka di punggung, yang ada hanya tulisan "Champion".
Susunan pemain:
Manchester City: Joe Hart, Vincent Kompany, Pablo Zabaleta, Joleon Lescott, Gaël Clichy, Gareth Barry, Samir Nasri, David Silva, Yaya Touré, Sergio Agüero, Carlos Tévez
Cadangan: Micah Richards, Nigel de Jong, Mario Balotelli, Costel Pantilimon, James Milner, Edin Dzeko, Aleksandar Kolarov
QPR: Patrick Kenny, Clint Hill, Taye Taiwo, Anton Ferdinand, Nedum Onuoha, Shaun Derry, Jamie Mackie, Joey Barton, Shaun Wright-Phillips, Djibril Cissé, Bobby Zamora
Cadangan: Ákos Buzsáky, DJ Campbell, Adel Taarabt, Jay Bothroyd, Radek Cerny, Armand Traore, Daniel Gabbidon.