Guru besar pangan dan gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Ali Khomsan, mengatakan teh adalah minuman kesehatan yang perlu kembali dikampanyekan kepada masyarakat karena manfaatnya yang berganda.
"Teh, terutama teh hitam, mempunyai tiga manfaat sekaligus atau 3 in 1 yakni mengandung air, membawa antioksidan cathecin, dan menghasilkan theaflavin yang meningkatkan produksi antioksidan alami di tubuh," kata Ali.
Menurut dia, saat ini iklan yang bombastis tentang air mineral sebagai air kesehatan sedikit membuat citra teh sebagai minuman kesehatan memudar.
"Padahal kalau kita mengkonsumsi air mineral, itu artinya kita hanya memperoleh air. Sementara kalau kita mengkonsumsi teh hitam, maka kita tentu saja mendapat air, catechin, dan theaflavin," katanya.
Lebih lanjut pria kelahiran 1960 itu menjelaskan bahwa antioksidan di dalam teh hitam menghambat proses oksidasi kolesterol, dengan kata lain zat antioksidan membuat kolesterol batal menumpuk di pembuluh darah.
Bila kolesterol banyak menumpuk di pembuluh darah, terutama di pembuluh darah jantung, maka tentu saja resiko terkena penyakit jantung koroner dan stroke semakin tinggi.
Saat ini diperkirakan produksi daun teh kering di seluruh dunia mencapai 2,5 juta metrik ton, dan sekitar 78% di antaranya berupa teh hitam. Sementara teh hijau 20% dan 2% teh oolong.
"Orang dulu sudah terbiasa minum teh lebih dari dua cangkir sehari, dan itu adalah kebiasaan yang sangat menyehatkan," ujar Ali.
Ia menyebutkan dengan mengkonsumsi satu dan dua cangkir teh sehari, peluang terkena penyakit jantung koroner dan stroke bisa ditekan hingga 40%.sumber :kapanlagi.com