Ikan ternyata tidak hanya enak dikonsumsi sebagai teman makan. Tim peneliti dari Harvard University (AS) yang dipimpin oleh Dr Albert, telah mengembangkan sebuah pengukuran resiko terkena serangan penyakit jantung berdasarkan pada tingkat kandungan asam Omega-3 yang didapat dari minyak ikan.
Hasilnya, rendahnya asam omega-3 dalam darah akan membuat naiknya resiko kemungkinan terserang penyakit jantung. Bukan rahasia lagi bahwa mengkonsumsi minyak ikan yang mengandung asam omega-3 akan melindungi jantung dan mengurangi resiko terkena serangan jantung. Meski tak diketahui prosesnya, namun nyatanya asam omega-3 mampu melakukan stabilisasi pada aliran darah di jantung.
Dr Albert menjelaskan dengan melakukan pengecekan tingkat omega-3 sudah cukup bagi seorang dokter untuk mengingatkan dan memberi bantuan kepada pasien akan resiko terkena serangan jantung dan kematian tiba-tiba akibat jantung. "Jika pada darah asam omega-3 kurang dari 4% di sel darah mereka, maka resiko kematian akan serangan jantung akan semakin tinggi. Sementara level 8% akan mengalami resiko yang paling sedikit."
Penelitian Dr Albert itu ditanggapi oleh Dr Ray Rice dari The International Society for the Study of Fatty Acids and Lipids. "Dr Albert memberikan sebuah hasil yang membuka kemungkinan termudah untuk mengindentidikasi apakah seseorang akan mengalami resiko kematian dari serangan jantung. Kemudahan itu terletak pada tingkat kenaikan omega-3."
Sementara Belinda Linden dari the British Heart Foundation mengatakan hasil penelitian Dr Albert semakin memperjelas keuntungan mengkonsumsi ikan yang mengandung banyak asam omega-3. "Komentar Dr Albert secara jelas mendukung konsumsi ikan yang sangat tinggi omega-3 sebagai pelindung dari serangan penyakit jantung. Karena tingkat omega-3 pada darah akan langsung terlihat saat mengkonsumsi ikan."
Belinda juga mengatakan selain itu hasil penelitian Dr Albert juga membantu para dokter untuk memberikan solusi pada pasien. "7 dari 10 orang Inggris masih belum cukup mengkonsumsi ikan. Dengan melakukan diet yang seimbang antara ikan, buah dan sayuran akan membuat serangan jantung bisa dikurangi."
Di Inggris, penyakit jantung merupakan penyakit pembunuh nomor satu. Penelitian sebelumnya menyebut dengan mengkonsumsi minyak ikan dari salmon atau tuna dua kali dalam sepekan akan melindungi seseorang dari serangan jantung. Karena omega-3 bisa menstabilkan irama detak jantung dimana minyak itu bisa menahan sodium dan kalsium yang berlebihan pada jantung.
Ikan dan Kehamilan
Selain itu mengkonsumsi ikan selama masa kehamilan mampu meningkatkan pertumbuhan janin. Demikian disampaikan oleh Dr Imoegen Roger dari University of Bristol Inggris setelah melakukan penelitian atas 11.550 wanita hamil. Ia menemukan kenyataan bahwa dengan mengkonsumi ikan selama 32 pekan kehamilan akan mempercepat pertumbuhan janin.
"Hasil penelitian kami semakin mendukung penelitian sebelumnya bahwa mengkonsumsi ikan atau asam omega tiga selama masa kehamilan akan rata-rata meningkatkan pertumbuhan janin."
Ikan selama ini dikenal sebagai penghasil dan kaya akan asam omega tiga yang merupakan hal yang sangat esensial dalam pertumbuhan fungsi sel. Asam Omega tiga selain didapat dari ikan, juga bisa diperoleh dari minyak canola oil, minyak rami dan kacang-kacangan. Kepada obyek penelitian, tim menanyakan mengenai berapa banyak konsumsi ikan yang mereka lakukan selama mengandung.
Setelah pertanyaan itu diajukan maka tim peneliti melakukan perhitungan atas jumlah asam omega tiga yang diperkirakan dikonsumsi oleh para ibu hamil itu. Rata-rata wanita hamil yang mengkonsumsi 33 gram ikan atau sama dengan tiga perempat dari ikan tuna sehari akan mendaptkan sekitar 0.15 grams dari asam omega-tiga.
Semakin banyak ikan yang dikonsumsi akan semakin membuat berat janin semakin tinggi pula. Dr Imogen Rogers menambahkan bahwa meski konsumsi ikan tidak memberikan dampak apapun pada panjangnya kehamilan namun yang pasti bisa mempercepat pertumbuhan janin meski asam omega tiga itu didapat dari suplemen.