Kulit wanita Asia, khususnya yang tinggal di negara tropis seperti Indonesia, berbeda dari kulit wanita yang tinggal di negara empat musim. Lapisan pigmen kulit wanita di negara tersebut lebih banyak agar dapat menyerap sinar matahari sehingga tidak merusak sel-sel kulit. Kendati begitu, setiap gangguan yang terjadi pada kulit bisa membuat kulit dengan cepat berubah menjadi hitam.
"Kulit orang Asia memang mudah iritasi. Ditambah lagi dengan cuaca yang panas dan lembab menyebabkan kita mudah berkeringat, padahal keringat sendiri memiliki sifat yang asam sehingga tambah mengiritasi kulit," papar dr Amaranila Lalita Drijono, SpKK, dermatologis, dalam acara talkshowmengenai peran air bagi kecantikan yang diadakan oleh Nivea di Jakarta.
Ironinya, menurut dokter yang akrab disapa Nila ini, karena kulitnya cenderung kering, banyak wanita yang berulang kali memakai pelembab kulit untuk melembabkan kulitnya, tetapi kulitnya justru bertambah kering.
"Kalau dipakai berulang-ulang lama-lama kulit menjadi panas dan iritasi. Akibatnya, kulit malah menjadi hitam," kata dokter dari Puan Clinic Jakarta ini.
Untuk menyiasatinya, dr Nila menyarankan agar kita memilih pelembab kulit yang bersifat non-iritan. "Cirinya, produk pelembab itu mampu melembabkan kulit tanpa perlu diulangi pemakaiannya dalam beberapa jam," katanya.
Ia menambahkan, produk pelembab kulit kebanyakan hanya bekerja di bagian epidermis kulit, bahkan hanya di lapisan paling luar kulit. "Saat dipakai memang terasa lembab, tapi satu jam kemudian langsung terasa kering lagi. Produk seperti ini justru bisa mengiritasi kulit," imbuhnya.
Selain itu, kulit wanita Asia juga lebih rentan terhadap faktor luar, seperti polusi, paparan sinar matahari, dan juga stres yang menyebabkan noda gelap lebih mudah terjadi. Untuk itu, diperlukan produk perawatan yang tepat sesuai jenis kulit.
"Perhatikan jenis produknya. Untuk iklim tropis disarankan untuk memilih produk berunsur krim, sementara untuk mereka yang lebih banyak terkena sinar matahari sebaiknya memilih jenis lotionkarena lebih mengandung air," katanya.
Penggunaan tabir surya, menurut dr Nila, juga hendaknya dipilih yang mengandung SPF tidak terlalu tinggi, yakni antara 4-15. "Produk yang mengandung SPF terlalu tinggi biasanya mengandung berbagai zat-zat yang justru menyebabkan kulit mudah iritasi," ujarnya.
Perawatan secara teratur dilakukan dengan rutin membersihkan wajah, menjaga kelembaban kulit, serta melindunginya dari faktor lingkungan. Olahraga secara teratur juga sangat disarankan untuk merangsang pembentukan hormon pertumbuhan dan juga kolagen.