Barcelona sekarang memang sedang di puncak performa. Pada tahun 1981, ketika Los Azulgranas hampir juara La Liga, ada sebuah kisah tentang cara mengalahkan Barca: menculik striker andalannya!
Striker andalan yang dimaksud adalah Enrique Castro Gonzelez, atau dikenal dengan nama Quini. Quini memang bukan pemain sembarangan, dia termasuk salah satu striker terbaik Spanyol di era 80-an.
Quini pernah 7 kali menjadi topskor, lima di La Liga dan dua di Segunda Division (bersama Sporting Gijon). Sepanjang karrnya di Barcelona, Quini telah mencetak 101 gol dalam 178 penampilan (1980-84). Karena produktivitasnya, dia dijuluki Quinigol.
Cerita Penculikan
Pada 1 Maret 1981, setelah mencetak 2 gol saat Barcelona mengalahkan Hercules 6-0, Quini diculik oleh dua orang tak dikenal. 25 hari kemudian, Quini baru berhasil diselamatkan pihak kepolisian Spanyol.
Drama penculikan ini berdampak serius. Sebelum Quini diculik, Barcelona sangat berpeluang menjuarai La Liga. Namun selama 25 hari tanpa kehadiran Quini, Barca hanya memperoleh 1 poin dalam 6 pertandingan.
Liga Spanyol musim 1980/81 akhirnya dimenangkan oleh Real Sociedad, unggul 4 poin dari Barcelona yang finish di ranking lima. Uniknya, Quini tetap menjadi topskor musim itu dengan 20 gol.
Karena gagal juara, Barcelona membawa kasus penculikan ini ke pangadilan. Pihak klub mengajukan tuntutan ganti rugi sebesar 35 juta peseta sebagai kompensasi hilangnya gelar juara. Hakim akhirnya memutuskan vonis 10 tahun penjara kepada sang penculik dan denda lima juta peseta saja. (Pada 1869-2002, Spanyol memakai mata uang peseta)
Btw, jangan karena ada cerita ini, kemudian kelak muncul inspirasi untuk menculik Lionel Messi demi menghentikan langkah Barcelona!