CHINA (SuaraMedia News) - Di usianya yang telah lanjut, Zhang Ruifang, seharusnya bisa menikmati hidup dengan bahagia. Sayang, perempuan yang tinggal di Desa Linlou, Provinsi Henan, China ini, justru dibuat bingung gara-gara cula atau tanduk sepanjang enam sentimeter yang tumbuh di dahi kirinya. Zhang Ruifang, nenek berusia 101 tahun asal Desa Linlou, Provinsi Henan, China sontak jadi pusat perhatian gara-gara tanduk yang tumbuh di dahi kirinya.
Tanduk hitam sepanjang 2,4 inchi atau 6 centimeter tumbuh hanya dalam waktu setahun di dahi kiri Zhang Ruifang. Sementara, di dahi kanan ada tanda-tanda muncul tanduk serupa.
Tak hanya terkejut, keluarga sang nenek juga khawatir. Putra bungsunya, Zhang Guozheng (60), mengaku tak memperhatikan kulit kasar yang tumbuh di dahi ibunya setahun lalu. Zhang Gouzheng dan enam saudaranya makin khawatir karena ada tonjolan kecil di sisi kanan dahi ibu mereka. “Jangan-jangan itu adalah bakal cula lainnya,” imbuh Guozheng.
"Namun lama-lama makin aneh, tiba-tiba ada tanduk di dahi ibu saya, sampai berukuran 6 centimeter," kata dia, seperti diberitakan oleh Daily Mail, Rabu 10 Maret 2010.
Belum jelas penyebab tanduk di dahi Zhang Ruifang. Namun diduga itu karena penebalan kulit.
Sel yang membentuk tanduk itu diduga adalah keratin, sel yang sama yang membentuk rambut dan kuku manusia. Sementara pada hewan, keratin membentuk bagian kulit dan tanduk.
Meski sepuh, Zhang Ruifang masih aktif. Dia mampu berjalan meski dibantu tongkat. Dia juga masih bisa menikmati makanan favoritnya dengan enak, misalnya paha ayam goreng.
Zhang Ruifang punya tujuh anak, enam laki-laki seorang perempuan. Anak tertuanya berusia 82 tahun.
Keluarga Zhang Ruifang tinggal di pedesaan dan tak punya uang untuk membawanya ke rumah sakit. Namun, kata mereka, tanduk Zhang Rufang tidak membuatnya sakit, nenek itu masih bisa menikmati masa tuanya dengan damai.
Tonjolan kulit yang keras itu muncul akhir tahun lalu. Pertumbuhannya cukup cepat, tahu-tahu sudah panjang dan menyerupai cula. Hal ini membuat keluarganya khawatir.
Zhang Guozheng, 60, salah satu anak Nenek Zhang menuturkan, ketika potongan kulit kasar mulai terlihat di dahi ibunya akhir tahun lalu, mereka tidak terlalu memperhatikan. Mereka mengira, itu hanya kondisi kulit Nenek Zhang yang menua.
Hingga kini belum diketahui apa sebenarnya tonjolan di dahi Nenek Zhang.
Timbulnya tonjolan pada kulit sebenarnya bukan hal aneh. Biasanya hanya sepanjang beberapa milimeter. Namun tidak ada yang seperti milik Nenek Zhang.
Tonjolan seperti ini kadang tumbuh di kulit orang berusia lanjut, terutama mereka yang memiliki sejarah terkena paparan sinar matahari yang tinggi. Namun kasus seperti Nenek Zhang sangat jarang dijumpai.
Kasus paling banyak dialami orang tua berusia antara 60 hingga pertengahan 70 tahun. Tak jarang tonjolan ini berubah menjadi jaringan kanker. Dalam beberapa kasus tonjolan hanya berupa jaringan lunak yang tidak berbahaya.
Kasus tonjolan kulit yang paling banyak dijumpai adalah kutil, kanker kulit, kulit bersisik, yang terjadi akibat terlalu sering terpapar cahaya matahari. Biasanya di wajah, kulit kepala dan lengan bawah.
Tonjolan kulit ini bisa dihilangkan melalui operasi. Namun hingga saat ini masih belum ada obat untuk mengatasinya. Artinya tonjolan ini bisa tumbuh kembali.