Masih ingat bocah yang ketagihan merokok di Jawa? Ternyata di Sungaililin, Musibanyu Asin, ada juga seorang batita (bayi di bawah tiga tahun) yang punya kesamaan serupa. Ardi yang berusia 2,5 tahun ini sehari bisa menghabiskan empat bungkus rokok Surya 16 atau Sampoerna A Mild.
Informasi yang dihimpun wartawan di kediaman Ardi, di Desa Teluk Kemang Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Muba, anak pasangan Rizal (28) dan Diana (25) ini sudah menganggap rokok sebagai makanan sehari-harinya. Bila sehari tidak merokok Ardi akan uring-uringan dan menagis tiada henti.
Jika sudah menangis, orangtua Ardi langsung memberikan sebatang rokok kemudian menghidupkannya untuk dikonsumsi Ardi. Gaya Ardi menghisap rokok persis orang dewasa. Merokok sambil memegang dan memutar-mutarkan rokok di jari kecilnya. Ardi pun bisa mengeluarkan asap dari hidung dan mulut layaknya perokok dewasa.
Menurut Rizal kebiasaan Ardi merokok sudah dimulai sejak berusia 1,5 tahun lalu. Kala itu anak itu merasa pusing sehingga Rizal yang sedang merokok lalu memberikannya kepada putra tunggalnya ini. Rokok yang dikonsumsipun terbilang mahal yaitu jenis Surya 16 dan Sampoerna A Mild sehingga sehari setidaknya Rizal harus menghabiskan Rp 50 ribu untuk membeli rokok.
“Ardi sukar makan, ia lebih banyak merokok layaknya orang dewasa,” kata Rizal.
Walau bertubuh terbilang tambun namun Ardi lincah dan bisa berlari seperti anak seumurnya. Kebiasaan Ardi dianggap biasa oleh Rizal dan Diana, pasangan ini juga merasa tidak khawatir dengan kesehatan Ardi. Kecuali, kebiasaan ini memberatkan perekonomian keluarga. Sehari-hari Rizal hanya berjualan ikan di pasar Sungaililin.
“Kami belum ada rencana menghentikannya karena sudah kebiasaannya yang memberatkan justru penghasilan kami yang pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan merokok Ardi,” kata Rizal yang mengaku tak khawatir anaknya terancam sakit paru dan jantung karena merokok.